Ketika Terapi Bukan Opsi: Dukungan Keluarga untuk Penyintas Hoarding Disorder

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.

Table of Content

Hoarding disorder adalah kondisi psikologis dimana seseorang merasa kesulitan untuk membuang barang-barang yang tidak diperlukan bahkan jika barang tersebut sudah rusak atau tidak berguna lagi. Nenek saya yang memiliki hoarding disorder merasa nyaman dengan tumpukan barang-barang di kamarnya bahkan di area rumah, hal ini bisa mengarah pada masalah kesehatan, keselamatan, dan hubungan antar anggota keluarga dan yang tinggal bersamanya. Penyakit ini sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari, bagi keluarga, kerabat bahkan ART yang tinggal bersama orang yang mengalaminya. 

 

Namun, meskipun dalam masa digital ini, dengan ada banyaknya kasus dan berita tentang hoarding disorder di TV maupun di internet, keluarga saya dan juga beberapa kerabat dekat masih belum mengetahui tentang keberadaan hoarding disorder dan juga keadaan nenek saya. Hal ini yang menyebabkan bantuan profesional seperti terapi atau konseling tidak dapat menjadi sebuah opsi untuk menangani kondisi nenek saya. Namun, ada beberapa cara sederhana yang sudah biasa dilakukan oleh keluarga, dan ART saya untuk membantu tanpa melibatkan bantuan dokter atau profesional lainnya. 

 

Dari kecil, saya sudah tinggal bersama nenek saya dan hoarding disordernya. Hal ini yang membuat saya dan keluarga saya sudah terbiasa dengan sikap-sikap nenek, tetapi seiring berjalannya waktu dengan usia nenek saya yang semakin tua, tentunya keluarga saya ingin membantunya. Dimulai dari hal-hal kecil seperti, saya dan saudara saya yang suka mengingatkan nenek saya untuk membuang barang-barang yang sudah tidak layak dengan sabar dan tanpa memaksa. Orang tua saya juga memfasilitaskan nenek saya dengan ART yang membantu nenek saya dengan membersihkan dan juga merapikan kamarnya dengan sebaik mungkin. ART saya membantu nenek saya dengan memilah sampah, karena tentunya masih banyak hal yang nenek saya tidak bisa relakan.

 

Di awal, reaksi nenek saya sangat mudah diprediksi. Dia selalu menolak, tidak setuju, bertingkah cemas, tidak nyaman, bahkan marah. Hal ini menjadi sebuah tantangan yang cukup sulit bagi kami, ditambah lagi dengan situasi  keluarga saya yang pindah rumah. Nenek saya dari awal juga sudah tidak ingin pindah rumah, karena memiliki barang yang berharga di rumah lama, nenek saya juga merasa susah jika harus memilih barang-barang yang harus dipindahkan. Beberapa kali saya dan anggota keluarga saya yang lain selalu mengingatkan dia untuk ikut pindah bersama kami, tetapi nenek saya selalu menolak atau selalu ingin menunda proses perpindahan.

 

Namun seiring berjalannya waktu, saya dapat melihat perubahan dari sikap nenek. Perlahan-lahan nenek mulai mendengarkan perkataan keluarga saya, mulai ingin merelakan beberapa barang yang sudah usang, dan sudah mau memilah barang yang diperlukan dan yang tidak. Dengan dukungan dari keluarga yang selalu mengingatkannya tanpa memaksa membuat munculnya  perubahan positif dari nenek saya. Hal yang membuat saya senang adalah saat melihat dia perlahan-lahan mulai menyiapkan barang-barang untuk dipindahkan ke rumah baru, walaupun dia masih belum ingin tinggal di rumah kami tetapi nenek saya sudah sering menginap sekitar 2 sampai 3 hari. 

 

Saya sendiri merasakan dalam sebuah situasi dimana bantuan profesional tidak menjadi sebuah opsi, bantuan dan dukungan dari keluarga dan orang terdekat sangat penting dalam mendukung perubahan positif pada orang yang mengidap hoarding disorder. Hal ini yang membuat saya berharap dengan tambahan kasih sayang dan bantuan lebih, nenek saya dapat memiliki perubahan positif yang lebih baik untuk kedepannya. Kisah nenek saya dapat menjadi bukti bahwa penyakit ini tidak membutuhkan pemaksaan tetapi dukungan dan kesabaran keluarga dalam membantu dan menemani proses perubahannya. 

You may also like

Ketika Terapi Bukan Opsi: Dukungan Keluarga untuk Penyintas Hoarding Disorder

Hoarding disorder adalah kondisi psikologis dimana seseorang merasa kesulitan untuk membuang barang-barang yang tidak

Melihat Lebih Dalam: Hoarding Disorder yang Tak Terdiagnosis dalam Keluargaku

Saya sudah tinggal bersama nenek saya selama 18 tahun. Walaupun hubungan saya dengan nenek

Why claim settlement ratio is wrong parameter to look at?

Accounting or accountancy is the measurement, processing, and communication of financial and non financial